Kujang, 31 Mei 2025 — Madrasah Tsanawiyah Tahfizhil Quran Pesantren Persatuan Islam (Persis) 109 Kujang kembali mencatat momen penting dalam kalender akademiknya melalui penyelenggaraan Penyerahan Kembali Amanat Pendidikan bagi santri kelas IX angkatan ke-9. Kegiatan yang berlangsung khidmat ini menjadi simbolisasi berakhirnya masa pendidikan formal tingkat tsanawiyah sekaligus peneguhan peran santri sebagai penjaga dan penyebar nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil ‘alamin.
Istilah “penyerahan kembali amanat pendidikan” mengandung makna mendalam dalam tradisi pesantren. Pendidikan bukan sekadar proses transfer ilmu, melainkan amanah yang harus dijaga dan ditunaikan dengan penuh tanggung jawab. Dalam konteks MTs Tahfizhil Quran, amanat ini bermakna ganda: sebagai penjaga Al-Qur’an melalui program tahfizh, serta sebagai pembelajar ilmu agama dan umum yang berimbang. Oleh karena itu, momen ini bukan hanya perpisahan formal, tetapi juga prosesi simbolik pelimpahan tanggung jawab kepada orang tua dan masyarakat luas untuk melanjutkan bimbingan karakter dan intelektual para lulusan.
Acara penyerahan amanat dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu wisudawan terbaik, dilanjutkan dengan sambutan dari Mudir ‘Am Pesantren Persis 109 Kujang, kemudian penyerahan kembali amanat santri oleh Mudir Tsanawiyah, dan penerimaan oleh perwakilan dari orangtua/wali santri.. Puncak acara diisi dengan penyerahan simbolis berupa mushaf Al-Qur’an dan piagam penghargaan kepada para lulusan, khususnya yang berhasil menyelesaikan hafalan 5 juz.
Sebagai lembaga pendidikan berbasis pesantren, MTs Tahfizhil Quran Persis 109 Kujang memiliki komitmen kuat dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya unggul dalam hafalan Al-Qur’an, tetapi juga memiliki pemahaman keislaman yang moderat, wawasan kebangsaan, serta kemampuan akademik yang mumpuni. Kegiatan ini menegaskan posisi strategis pesantren dalam sistem pendidikan nasional, khususnya dalam kerangka pengembangan sumber daya manusia unggul yang berakar pada nilai-nilai keagamaan.
Penyerahan kembali amanat pendidikan kelas IX ini menjadi momentum reflektif sekaligus proyektif bagi seluruh pihak. Para lulusan kini menghadapi fase baru dalam kehidupan akademik mereka, dengan bekal spiritual, intelektual, dan moral yang telah ditanamkan selama menempuh pendidikan di pesantren. Dengan dukungan orang tua dan masyarakat, diharapkan mereka akan menjadi pelanjut estafet perjuangan dakwah dan pendidikan di masa depan.