Kujang – 06 Mei 2025 – Kegiatan Pemantapan Santri Mu’allimin (PSM) hari kedua sekaligus penutupan untuk kelas XII Pesantren Persis 109 Kujang berlangsung khidmat dan penuh semangat pembinaan. Rangkaian kegiatan dimulai sejak pagi hingga sore hari dengan menghadirkan narasumber dari guru senior pesantren dan pemateri dari luar.
Sesi pertama dibuka oleh KH. Iim Imadudin, Mudir ‘Am Pesantren Persis 109 Kujang. Dalam pemaparannya yang bertajuk “Tafaqquh Fid-Din Sebagai Jalan Hidup”, beliau menekankan pentingnya mendalami ilmu agama secara menyeluruh sebagai fondasi utama dalam meniti kehidupan. Beliau menggarisbawahi bahwa santri bukan hanya dituntut untuk mengetahui, tetapi juga memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam berbagai dimensi kehidupan sosial, spiritual, dan intelektual.
Materi kedua disampaikan oleh Ustadz Yusuf Awaludin dengan tema “Menjadi Muslim yang Produktif dan Mandiri”. Beliau mendorong santri untuk memiliki mental kewirausahaan dan kemandirian dalam menghadapi tantangan masa depan. Menjadi produktif, menurut beliau, bukan hanya dalam aspek ekonomi tetapi juga dalam kontribusi sosial, keilmuan, dan dakwah.
Pada sesi ketiga, Ustadz Drs. Hamid Shidiq, M.Pd.I menguraikan tema “Fiqih Muamalah Kontemporer”. Materi ini memberikan pemahaman mendalam kepada santri mengenai hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan transaksi ekonomi dan hubungan sosial di era modern. Diskusi pun berkembang pada isu-isu aktual seperti fintech, jual beli online, dan etika bisnis Islami, memberikan bekal kritis kepada santri untuk menghadapi realitas zaman.
Materi penutup disampaikan oleh Ustadzah Rani Nur Fitriani, Amd. Keb dengan tema “Penguatan Keterampilan Literasi dan Komunikasi”. Dalam sesi ini, santri diajak untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis, menulis argumentatif, serta keterampilan komunikasi publik yang efektif. Literasi dan komunikasi dipandang sebagai keterampilan esensial dalam peran santri sebagai agen perubahan di masyarakat.
Sebagai penutup, Ustadz Azis Hakim, S.Ag, selaku Mudir Mu’allimin, menyampaikan pesan dan harapan bagi seluruh santri kelas XII yang akan segera menyelesaikan pendidikannya. Beliau mengajak para santri untuk senantiasa menjaga nilai-nilai keilmuan, akhlak, dan keteladanan yang telah dibentuk selama berada di pesantren.
Kegiatan PSM ini menjadi momentum penting untuk memperkuat identitas santri sebagai pribadi yang berilmu, berakhlak, dan siap berkontribusi aktif di tengah masyarakat. Semoga seluruh rangkaian kegiatan ini memberikan bekal yang berarti bagi para santri dalam menghadapi fase kehidupan berikutnya.