0365 345 675 info@sekolahnegeri.com

“Hari Pertama Sekolah: Tradisi Musafahah Satukan Hati Santri dan Asatidz”

Oleh

Aip Hanifatu Rohman

Hari pertama kembali ke pesantren setelah libur panjang menjadi momen yang penuh haru, semangat, dan harapan baru. Di Pesantren Persis 109 Kujang, tradisi menyambut hari pertama sekolah diawali dengan tilawah Al-Qur’an secara jama’i (bersama-sama) dan musafahah antara seluruh santri dan para asatidz.

Kegiatan pagi dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang dibaca secara bersama-sama di halaman pesantren. Suasana khidmat tercipta ketika ratusan suara santri bergema dalam satu irama, menandai bahwa proses pendidikan kembali berjalan dan bahwa Al-Qur’an tetap menjadi pusat kehidupan di lingkungan pesantren. Tilawah jama’i ini tidak hanya menjadi pengantar aktivitas belajar, tetapi juga sebagai syi’ar bahwa setiap langkah dimulai dengan keberkahan wahyu Ilahi.

Setelah tilawah, seluruh santri melakukan musafahah (saling bersalaman) dengan para asatidz dan sesama santri. Momen ini menjadi sarana menyambung kembali ukhuwah Islamiyah, menghapus kesalahan yang mungkin terjadi di masa lalu, serta memperkuat rasa hormat dan kasih sayang di antara warga pesantren. Suasana penuh kehangatan ini mencerminkan adab pesantren yang menjunjung tinggi akhlakul karimah dalam interaksi sehari-hari.

Tradisi ini bukan sekadar seremonial awal tahun ajaran atau awal semester, tetapi merupakan manifestasi dari nilai-nilai inti pesantren: adab, ilmu, dan ibadah. Dengan tilawah dan musafahah, santri diajak untuk membersihkan hati, memperbaharui niat, dan menyambut proses belajar dengan kesungguhan serta keberkahan.

Related Post

Leave a Comment