0365 345 675 info@sekolahnegeri.com

“Indah dalam Sederhana: Menggali Esensi Kecantikan dalam Perspektif Islam”

Oleh

Aip Hanifatu Rohman

Kecantikan Sejati dalam Kesederhanaan

Kuliah Ramadhan (KURMA) – Pesantren Persis 109 Kujang
Kajian Istimewa (KAIS) 1446 H

Dalam kehidupan modern yang serba cepat dan materialistis, kecantikan sering kali diukur dari aspek fisik dan kemewahan. Namun, dalam ajaran Islam, kecantikan sejati memiliki dimensi yang lebih dalam dan bermakna. Kecantikan tidak hanya tampak dari luar, tetapi tercermin melalui akhlak mulia, ketulusan hati, dan kesederhanaan dalam menjalani kehidupan.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4). Ayat ini menegaskan bahwa setiap manusia memiliki keindahan dan keunikan yang dianugerahkan oleh Allah SWT. Namun, kecantikan sejati bukan hanya soal rupa, melainkan tentang bagaimana seseorang memancarkan kebaikan dan ketakwaan. Rasulullah SAW juga bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa dan harta kalian, tetapi Dia melihat pada hati dan amal kalian.” (HR. Muslim). Dengan demikian, kecantikan yang dihargai di sisi Allah SWT adalah kebersihan hati, keikhlasan niat, dan amal shalih yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.

Kesederhanaan dalam Islam bukan berarti hidup dalam kekurangan, melainkan menjalani kehidupan dengan penuh syukur, tidak berlebihan, dan memprioritaskan nilai spiritual dibandingkan materi. Rasulullah SAW adalah teladan utama dalam menjalani kehidupan sederhana meskipun beliau memiliki kedudukan yang tinggi.

Menjalani kehidupan dengan kesederhanaan dapat diwujudkan melalui beberapa hal, di antaranya:

  • Kesederhanaan dalam Berpenampilan: Menjaga kebersihan dan kerapian tanpa berlebih-lebihan sesuai syariat.
  • Kesederhanaan dalam Berbicara: Menggunakan kata-kata yang baik, tidak menyakiti hati orang lain, dan selalu mengingat Allah dalam setiap perkataan.
  • Kesederhanaan dalam Gaya Hidup: Mengelola harta secara bijak, mengutamakan kebutuhan daripada keinginan, serta membantu sesama yang membutuhkan.

Kecantikan fisik bersifat sementara, tetapi kecantikan hati dan amal akan membawa cahaya di dunia dan akhirat. Dengan menjalani hidup sederhana dan menjaga hati tetap bersih, seseorang akan memancarkan kecantikan sejati yang akan dikenang dan mendapat ridha Allah SWT.

Semoga melalui kajian ini, kita semua dapat mengambil hikmah bahwa kecantikan yang paling berharga adalah yang bersumber dari kesederhanaan, ketakwaan, dan akhlak mulia.

Related Post

Leave a Comment