0365 345 675 info@sekolahnegeri.com

Sejarah Pesantren

SEJARAH PESANTREN PERSATUAN ISLAM 109 KUJANG

Dari swadaya dan kepercayaan masyarakat sekitarnya, terwujudlah sebuah pesantren sederhana yang terdapat di Dusun Kujang Desa Kujang Kecamatan Cikoneng Kabupaten Ciamis Profinsi Jawa Barat. Tepatnya tahun 1986, bapak Muhammad Nawawi dan bapak Muhammad Tayudin (keduanya telah almarhum) serta Ustadz Saefudin mencoba merintis dengan penuh kesabaran dan percaya diri untuk mendirikan sebuah Lembaga Pendidikan Agama,  dari usaha tersebut mula-mula berdirilah  madrasah diniyah  yang merekrut murid  dari daerah sekitarnya, dan dengan perjuangan yang panjang akhirnya madrasah tersebut mendapat kepercayaan dan dukungan penuh dari masyarakat sekitarnya.

Sekitar tahun 1989  KH. U. Saepudin berinisiatif untuk mendirikan pesantren yang dapat menampung lulusan sekolah Dasar, dikarenakan Ustadz Saefudin adalah seorang penghafal Al-Qur’an dan beliau hafal 30 juz, maka pesantren itu pun dinamakan Pesantren Tahfizhil Qur’an. Dengan harapan bahwa pesantren tersebut adalah sebagai pencetak generasi Hufazh Qur’an. Pada awal pendiriannya pesantren tersebut masih menggunakan sistem sorogan yaitu sistem pesantren tradisional yang tidak mengenal sistem sekolah, seperti adanya pengkondisian kelas, kurikulum dan lain sebagainya. Pada tahun 1990 pesantren tersebut mulai terbuka dengan berbagai macam perubahan dan tuntutan zaman, yaitu dengan dirintisnya Madrasah Tsanawiyyah yang langsung menginduk ke Departemen Agama Kabupaten Ciamis. Perintisnya yaitu Bapak Ii Suherli dan Bapak Toto Tobari. Namun supaya cita-cita para pendiri pesantren tersebut terus berlanjut maka penamaan Madrasah Tsanawiyyahnya dinamakan dengan Madrasah Tsanawiyyah Tahfizhil Qur’an. 

Selanjutnya berhubung dirasa perlu untuk kelanjutan pendidikan para lulusan Tsanawiyyah, maka pada tahun 1995 didirikan Madrasah Aliyah dengan menginduk ke Departemen Agama dan juga terdaftar di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Seiring dengan itu juga diturunkannya nomor pesantren yaitu nomor ke 109 dari Organisasi Masyarakat yaitu Persatuan Islam. Maka pesantren tersebut berganti nama menjadi Pesantren Persatuan Islam 109 Kujang. Untuk tingkat Aliyah dinamakan Madrasah Aliyah Persis 109 Kujang, namun untuk tingkat Tsanawiyyah tidak ada perubahan nama yaitu Madrasah Tsanawiyyah Tahfizhil Qur’an. Karena telah bernomor Persis dan sekaligus terdaftar di DEPAG, maka kurikulum pun merupakan perpaduan antara kurikulum PP Persis dengan kurikulum Depag. Dan Ijazahnya pun ada dua yaitu ijazah Negeri dan ijazah yang dikeluarkan oleh PP Persis. 

Dalam perjalanannya yang telah mencapai usia 15 tahun ini, MA. Persis 109 alhamdulillah telah menunjukkan eksistensinya hingga dapat menghasilkan lulusan yang menggembirakan , hal ini dibuktikan dengan dengan berbagai keberhasilan yang dicapai peserta didik . Demikian pula dengan hubungan timbal baik madrasah dengan masyarakat yang semakin positif , artinya telah mendapat perhatian dan kepercayaan dari masyarakat dengan memasukkan anak mereka ke sekolah ini. Kendati demikian, sebagai suatu proses usaha pendidikan  tidak menutup mata terhadap kekurangan-kekurangan yang perlu disempurnakan . oleh karena itu MA. Persis 109 terus berusaha melengkapi diri dengan sarana dan prasarana yang dapat mendukung pengembangan keilmuan yang diharapkan oleh seluruh pihak, misalnya laboratorium , Perpustakaan dan lain-lain.

Moto Pesantren

Kampus Para Pecinta Al-Qur’an “Sekolah Berstandar Dunia – Akhirat”

Visi Misi Sekolah

Terwujudnya Insan Ulul Albab Sebagai Khalifah Allah Pengemban Amanat dan Penegak Syari’ah (QS. 2:30/33:72).

  • Menjadiakan Pesantren sebagai Basis Tarbiyah Wad-da’wah Islamiyah.
  • Mencetak Generasi Muslim yang Tafaqquh Fiddien, Berwawasan Ilmiyah Islamiyah dan Berakhlakul Karimah.
  • Menyiapkan Generasi Muslim yang Shalih, baik secara Individual maupun Sosial.