Pesantren Persatuan Islam (Persis) 109 Kujang secara konsisten mengadakan program pendidikan berbasis Al-Qur’an, salah satunya melalui kegiatan tasmi’ Al-Qur’an. Pada semester ganjil, ujian tasmi’ menjadi agenda penting dalam evaluasi capaian hafalan santri.
Tasmi’ adalah proses memperdengarkan hafalan Al-Qur’an secara langsung kepada penguji atau pendamping, baik per surah, juz, maupun keseluruhan hafalan. Di Pesantren Persis 109 Kujang, tasmi’ semester ganjil ini difokuskan untuk mengukur kemampuan santri dalam menghafal dan melafalkan ayat-ayat Al-Qur’an dengan tajwid yang benar, kefasihan, dan kedisiplinan hafalan.
Ujian tasmi’ semester ganjil dilakukan secara keseluruhan. Para santri menyetorkan hafalannya di kelas masing-masing sesuai dengan target yang telah ditentukan. Setiap santri diuji oleh guru atau penguji yang kompeten, dengan metode:
- Menyimak Hafalan: Penguji mendengarkan hafalan santri secara langsung.
- Perbaikan Kesalahan: Jika terjadi kesalahan dalam pelafalan atau tajwid, penguji langsung memberikan koreksi.
- Penilaian: Penilaian meliputi aspek kelancaran, tajwid, kefasihan, dan konsistensi hafalan.
Ujian ini tidak hanya menekankan capaian hafalan, tetapi juga membentuk karakter santri agar disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab terhadap hafalan Al-Qur’annya.
Tujuan utama ujian tasmi’ adalah memastikan kualitas hafalan santri tetap terjaga. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan:
- Menanamkan Nilai Spiritual: Memperkuat ikatan santri dengan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.
- Mengembangkan Kompetensi Keagamaan: Membentuk generasi Qur’ani yang memiliki kemampuan menghafal dan memahami Al-Qur’an dengan baik.
- Meningkatkan Evaluasi Pendidikan Qur’ani: Memberikan gambaran kepada para pendidik tentang perkembangan santri sehingga dapat menyusun strategi pengajaran yang lebih efektif.
Pelaksanaan ujian tasmi’ di Pesantren Persis 109 Kujang mencerminkan komitmen pesantren dalam menjaga tradisi pendidikan Qur’ani. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mencetak generasi penghafal Al-Qur’an, tetapi juga membentuk karakter santri agar menjadi pribadi yang religius, disiplin, dan unggul di masa depan.